Pengertian elastisitas
atau kemampuan benda untuk kembali ke bentuknyasemula. Di alam semesta
ini semua benda yang diberi gaya akan mengalami suatu perubahan. Apabila
gaya hilang maka benda mungkin akan dapat kembali ke bentuk semula.
Perubahan benda sangat dipengaruhi oleh elastisitas benda tersebut.
Banyak sekali kejadian di alam yang berkaitan dengan elastisitas. Kita dapat melihat contoh-contoh elastisitas yang banyak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Dengan adanya sifat elastisitas, maka dapat dijelaskan ada benda-benda yang tidak mudah patah dan benda yang mudah patah.
Pengertian Elastisitas
Semua benda, baik yang berwujud padat,
cair, ataupun gas akan mengalami perubahan bentuk dan ukurannya apabila
benda tersebut diberi suatu gaya. Benda padat yang keras sekalipun jika
dipengaruhi oleh gaya yang cukup besar akan berubah bentuknya. Ada
beberapa benda yang akan kembali ke bentuk semula setelah gaya
dihilangkan, tetapi ada juga yang berubah menjadi bentuk yang baru. Hal
itu berkaitan dengan sifat elastisitas benda.
Contoh Percobaan Elastisitas
Salah satu benda yang memiliki sifat elastis
adalah penggaris plastik. Penggaris dari plastik yang dipegang ujungnya
kemudian diayunkan ke bawah dan dilepaskan. Penggaris akan terayun ke
bawah kemudian ke atas dan ke bawah lagi berulang-ulang. Penggaris
selalu berusaha ke keadaan semula. Gejala-gejala tadi menunjukan
elastisitas. Elastisitas sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Perhatikan gambar penggaris di atas, penggaris mampu
melengkung tanpa patah karena penggaris memiliki elastisitas. Gaya yang
kita keluarkan cukup besar maka penggaris akan patah.
Elastisitas Zat Padat
Elastisitas adalah
sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke bentuk semula
setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan atau
tarikan) dari luar. Benda-benda yang memiliki elastisitas atau bersifat elastis, seperti karet gelang, pegas, dan pelat logam disebut benda elastis seperti pada gambar berikut.
Sifat Elastisitas Pada Pegas
Adapun benda-benda yang tidak memiliki elastisitas (tidak kembali ke bentuk awalnya) disebut benda plastis. Contoh benda plastis adalah tanah liat dan plastisin (lilin mainan).
Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami deformasi,
yaitu perubahan ukuran atau bentuk. Karena mendapat gaya,
molekul-molekul benda akan bereaksi dan memberikan gaya untuk menghambat
deformasi. Gaya yang diberikan kepada benda dinamakan gaya luar, sedangkan gaya reaksi
oleh molekul-molekul dinamakan gaya dalam. Ketika gaya luar
dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk mengembalikan bentuk dan ukuran
benda ke keadaan semula.
Batas Elastisitas Pada Pegas
Apabila sebuah gaya F diberikan
pada sebuah pegas seperti gambar diatas, panjang pegas akan berubah.
Jika gaya terus diperbesar, maka hubungan antara perpanjangan pegas
dengan gaya yang diberikan dapat digambarkan dengan grafik seperti pada
gambar berikut.
Grafik Hubungan Gaya Dengan Pertambahan Panjang Pegas
Berdasarkan grafik tersebut, garis lurus OA menunjukkan besarnya gaya F yang sebanding dengan pertambahan panjang x. Pada bagian ini pegas dikatakan meregang secara linier. Jika F
diperbesar lagi sehingga melampaui titik A, garis tidak lurus lagi. Hal
ini dikatakan batas linieritasnya sudah terlampaui, tetapi pegas masih
bisa kembali ke bentuk semula.